Slot Judi Online Merusak Psikologis

Avatar

- Redaksi

Jumat, 14 Juni 2024 - 19:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rikza Abdul Halik (Mahasiswa UIN STS Jambi)

OPINI – Judi dan kesehatan mental merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Seorang yang kecanduan berjudi akan mengalami gangguan psikologis dan sosial. Selain merugikan diri sendiri, judi juga merugikan orang lain.

Kecanduan berjudi dapat membuat seseorang mengalami dorongan yang tidak terkendali untuk terus berjudi. Melakukan judi berarti bersedia mempertaruhkan segala sesuatu yang dimilikinya dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar.

Judi online semakin hari semakin berkembang dan kian meresahkan masyarakat. Bagi sebagian orang, judi online menjadi cara untuk meraup kekayaan secara instan. Tapi sebenarnya, ada banyak bahaya yang timbul ketika seseorang ketagihan judi online.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra mengatakan, anak yang terpapar perilaku negatif, termasuk perjudian, dapat memberikan dampak psikis bagi mereka. Di s amping itu, anak tersebut akan berpotensi menjadi anak yang akan berhadapan dengan hukum.

Jika seorang anak terpapar perilaku perjudian, maka dampak jangka pendek dan panjang bagi tumbuh kembang anak akan bermasalah. Di mana dapat muncul perilaku-perilaku anak menjadi kecanduan dan perilaku negatif lainya serta anak bisa menjadi tidak jujur kepada orang tua dan sekolah. Sebab, kata dia, perjudian memiliki nilai yang tidak baik mengajarkan kepada anak.

Psikolog anak, Alzena Masykouri menyebutkan, aktivitas judi memiliki sifat dasar yang menggugah rasa penasaran seseorang. Hal itu menjadi penting untuk diperhatikan, terutama pada anak dan remaja, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan cenderung mencoba-coba untuk memuaskan rasa ingin tahu tersebut.

Judi yang melibatkan uang akan dapat menambah masalah apabila dilakukan oleh anak dan remaja. Sebab, anak dan remaja pada umumnya belum memiliki penghasilannya sendiri.

Berita Terkait

Pers vs Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media
Polemik Revisi UU TNI : Melampaui Trauma Orde Baru dan Menjawab Tantangan Masa Kini melalui Perspektif Komunikasi Politik
Mengacak Arah Lembaga Pendidikan “Bahaya Keterlibatan Kampus Dalam Bisnis Tambang”
Krisis Komunikasi Pemerintahan di Provinsi Jambi, Antara Dinas Kesehatan dan Gubernur Al Haris
Wacana Pilkada Lewat DPRD, Menjaga Substansi Demokrasi di Tengah Tantangan Prosedural
Serangan Al Haris-Sani : Tanda Kelemahan Dibalik Ketakutan Terhadap Romi-Sudirman
Balada Residivis Narkotika di Parlemen
Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:36 WIB

Warga Kuala Jambi Desak PLN ULP Muara Sabak Tertibkan Kabel Layanan Internet yang Menempel di Tiang Listrik 

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:23 WIB

Reses di Parit Culum 1, Anggota DPR RI Syarif Fasha Ajak Masyarakat Dialog Bersama 

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:52 WIB

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Polres Tanjab Timur Panen Raya Jagung Serentak Bersama Presiden Prabowo 

Kamis, 5 Juni 2025 - 10:35 WIB

Sambut Idul Adha, PT SGAM Berikan Bantuan Hewan Kurban Kepada Masyarakat 

Selasa, 3 Juni 2025 - 10:44 WIB

Kapolres Tanjab Timur Pimpin Upacara Sertijab Kasat Pol Air dan Kapolsek Kuala Jambi

Minggu, 1 Juni 2025 - 10:24 WIB

Jelang Idul Adha, Kapolres Tanjabtim Kembali Perintahkan Personil Gelar KRYD Patroli Blue Light On

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:05 WIB

Bangun Pabrik Sawit, PT Permata Andalan Sawit Gelar Acara Pengumuman Studi Amdal

Sabtu, 17 Mei 2025 - 07:57 WIB

Pengamat Komunikasi Politik: Kebijakan Maulana-Diza Soal Banjir Hanya Proyeknisasi Populis, Bukan Solusi Esensial

Berita Terbaru