Qiro’atul Qur’an : Antara Keberagaman dan Kesatuan

Avatar

- Redaksi

Kamis, 13 Juni 2024 - 14:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Afiq Widiansyah (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Qira’at Qur’an merupakan salah satu keindahan dalam tradisi Islam. Qira’at merujuk pada berbagai cara membaca Al-Qur’an yang sahih, yang diakui dan diwariskan dari Nabi Muhammad SAW, melalui para sahabat dan tabi’in. Qira’at Qur’an juga salah satu keunikan dalam tradisi Islam yang menggambarkan kekayaan dan keragaman cara membaca kitab suci. Meski memiliki beragam qira’at, umat Islam tetap bersatu dalam keyakinan terhadap satu Al-Qur’an yang sama. Keberagaman ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga menegaskan kesatuan dalam Islam.

Keberagaman Qira’at seperti Hafs ‘an ‘Asim, Warsh ‘an Nafi’, dan lainnya, adalah hasil dari tradisi oral yang ketat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap qira’at memiliki ciri khas dalam pengucapan dan intonasi, dan semua diakui sebagai sah berdasarkan riwayat yang dapat dipercaya. Keberagaman ini dipelihara melalui rantai transmisi yang ketat, memastikan bahwa setiap qira’at memiliki sanad (rantai periwayatan) yang sahih.

Dalil yang mendukung keberagaman qira’at dapat ditemukan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Misalnya, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad bersabda:”Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dalam tujuh huruf, maka bacalah yang mudah dari padanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA :  Bangun Pabrik Sawit, PT Permata Andalan Sawit Gelar Acara Pengumuman Studi Amdal

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan kemudahan dengan menurunkan Al-Qur’an dalam berbagai qira’at, sehingga umat Islam dari berbagai latar belakang dapat membaca dan memahami Al-Qur’an dengan cara yang paling mudah bagi mereka.

Persatuan Umat Islam meski ada berbagai qira’at, semua umat Islam sepakat bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semua qira’at tersebut saling melengkapi dan tidak bertentangan dalam esensi ajaran. Kesatuan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam, terutama dalam ibadah sehari-hari. Al-Qur’an menegaskan pentingnya persatuan dalam firman Allah SWT:”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara…” (QS. Ali ‘Imran: 103)

Ayat ini menekankan pentingnya persatuan dan menghindari perpecahan. Meski memiliki beragam macam qira’at, umat Islam tetap bersatu dalam satu tali agama Allah, yaitu Al-Qur’an.

BACA JUGA :  Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tanjabtim IPTU Syapriwal Melantik dan Mengukuhkan Pengurus Kwaran Muara Sabak Barat 

Pendidikan qira’at di berbagai lembaga Islam, seperti pesantren dan madrasah, memberikan peran penting dalam menjaga tradisi ini. Di Indonesia, qira’at Hafs ‘an ‘Asim adalah yang paling umum digunakan. Namun, beberapa institusi juga mengajarkan qira’at lainnya, memperkaya pemahaman dan pengalaman umat terhadap Al-Qur’an. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, termasuk berbagai qira’atnya. Dengan demikian, pendidikan qira’at tidak hanya melestarikan warisan, tetapi juga memperkuat persatuan di antara umat Islam.

Keberagaman qira’at Al-Qur’an adalah cerminan dari kekayaan tradisi Islam, sementara kesatuan dalam Al-Qur’an menegaskan pentingnya persatuan umat. Dalil-dalil dari hadits dan Al-Qur’an mendukung keberagaman ini sebagai rahmat dan kemudahan dari Allah SWT. Pendidikan qira’at yang baik dan sistematis akan memastikan bahwa tradisi ini terus hidup dan dihargai oleh generasi mendatang. Keberagaman qira’at bukanlah sumber perpecahan, melainkan pilar yang memperkokoh kesatuan umat Islam di seluruh dunia.

Berita Terkait

Pers vs Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media
Polemik Revisi UU TNI : Melampaui Trauma Orde Baru dan Menjawab Tantangan Masa Kini melalui Perspektif Komunikasi Politik
Mengacak Arah Lembaga Pendidikan “Bahaya Keterlibatan Kampus Dalam Bisnis Tambang”
Krisis Komunikasi Pemerintahan di Provinsi Jambi, Antara Dinas Kesehatan dan Gubernur Al Haris
Wacana Pilkada Lewat DPRD, Menjaga Substansi Demokrasi di Tengah Tantangan Prosedural
Serangan Al Haris-Sani : Tanda Kelemahan Dibalik Ketakutan Terhadap Romi-Sudirman
Balada Residivis Narkotika di Parlemen
Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:31 WIB

Bersihkan Premanisme, Polda Jambi Cokok 32 Tersangka 

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:12 WIB

Satres Narkoba Polres Tanjab Timur Amankan 1 Orang Tersangka Kasus Kepemilikan Ganja Seberat 24,79 Gram

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:00 WIB

Ungkap Kasus Narkotika, Satresnarkoba Polres Tanjab Timur Berhasil Amankan 1 Tersangka Dengan BB Sabu Seberat 29,95 Gram 

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:15 WIB

Satreskrim Polres Tanjab Timur Gagalkan Aksi Tawuran, 2 Remaja Membawa Sajam Berhasil Diamankan

Jumat, 7 Februari 2025 - 17:18 WIB

Polres Tanjab Timur Ungkap Kasus Tindak Pidana Curat, 1 Orang Tersangka Telah Diamankan

Senin, 3 Februari 2025 - 22:22 WIB

2 Tahun DPO, Pelaku Curanmor Terancam 7 Tahun Penjara 

Jumat, 8 November 2024 - 20:39 WIB

Eks Dirut Pertamina Luhur Budi Djatmiko Ditetapkan Tersangka, Berikut Penjelasannya

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 13:37 WIB

Tipikor Polres Muaro Jambi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah KONI 

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Bersihkan Premanisme, Polda Jambi Cokok 32 Tersangka 

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:31 WIB