Pro dan kontra Kajian Barat Atas Al-Qur’an Untuk Islam

Avatar

- Redaksi

Sabtu, 15 Juni 2024 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Irza Handika (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Perkembangan zaman yang menjadikan bidang keilmuan juga maju menyebabkan orang-orang barat (Orientalis) mengkaji Al-Qur’an. Walaupun mayoritas orang barat bukan beragama Islam, tetapi mereka mengkaji al-Qur’an, karena mereka ingin membuktian ungkapan orang Muslim terhadap Al-Qur’an.

Tetapi kajian Al-Qur’an di Barat seringkali memunculkan pro-kontra, sebab apa yang dikaji orang Barat atas al-Qur’an seringkali tidak sesuai dengan apa yang diyakini kebenarannya oleh umat Muslim. Ternyata jika ditelusuri secara historis awal munculnya kajian Al-Qur’an di Barat ialah diawali dengan perang salib yang berlangsung sekitar dua abad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada perang tersebut kaum Muslim melawan pasukan kristen yang kemudian dimenangkan oleh kaum muslim. Pasukan kristen saat merasa bahwa cara melawan kaum Muslim dengan militer sudah tidak efektif lagi. Sebab itulah orang barat sangat termotivasi untuk belajar Islam melalui kitab sucinya.

BACA JUGA :  Kunjungi Posko-posko Pemenangan di Kuala Tungkal, Cagub Romi Hariyanto Disambut Antusias Pendukung dan Relawan Merakyat

Tujuan orang Barat belajar Al-Qur’an tidak lain ialah ingin mencari titik lemah Al-Qur’an serta ingin mempromosikan bahwa Al-Qur’an bukan wahyu melainkan hanya karangan Nabi Muhammad saw.

Kajian barat atas Al-qur’an yang memunculkan po-kontra antara lain kajian tentang wahyu. Orang barat (orientalis) menganggap bahwa Al-Qur’an bukanlah wahyu melainkan karangan Nabi Muhammad saw. atas pengalamannya sendiri yang kemudian disebar luaskan ke pengikutnya.

Menurut orang barat bahasa Al-Qur’an juga sulit untuk dipahami, oleh karena itu perlu adanya penelitian teks-teks kuno guna memastikan apa yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw selaku pengarang kitab. Mereka seakan-akan menganggap al-Qur’an seperti Bibel, hal itu sangat tidak selaras dengan apa yang diyakini oleh umat Muslim.

Umat muslim sangat meyakini bahwa Al-Qur’an bukanlah sebuah kitab karangan manusia melainkan wahyu dari Allah swt dan turunnya pun secara berangsur-angsur.

Pemahaman bahwa al-Qur’an bukan wahyu melainkan karangan Nabi Muhammad saw juga merupakan imbas dari rasa kebencian orang Kristen. Dengan mengkaji Al-qur’an maka,secara tidak langsung mereka juga tahu bahwa dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mengkritisi ajaran yang ada dalam agama Kristen. Salah satu kritikan tersebut ialah pada Qs. Al-Maidah ayat 72 :

BACA JUGA :  Hadiri Konsolidasi Partai Gelora, Romi - Sudirman Optimis Jemput Kemenangan 

Artinya : “Sungguh, telah kufur orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itulah Almasih putra Maryam.” Almasih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu!” Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah neraka. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu”.

Selain itu dalam kajian barat atas Al-qur’an, mereka juga melontarkan kebencian terhadap Nabi Muhammad. Ujaran kebencian tersebut dilakukan dengan cara mengganti nama Nabi Muhammad saw dengan sebuta “mahomet” atau “mahound”, yang mana keduanya memiliki arti pangeran kegelapan.

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

Raport Merah Kepemimpinan Al Haris, Ketimpangan dan Janji yang Tak Terpenuhi
Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi
Kritikan untuk Gubernur Al Haris : Menelisik Kepemimpinan yang Terjebak Dalam Imaji Pembangunan
Buruk Rupa Politik di Tanah Melayu Jambi
Kepemimpinan Al Haris : Berdiri Diatas Awan Tanpa Fondasi yang Kuat
Romi Hariyanto, Pejuang Demokrasi dan Harapan Baru untuk Provinsi Jambi
Fata Morgana Demokrasi di Tengah Konstitusi yang Dikebiri : Menatap Realita Suram Demokrasi Indonesia
Menikmati Kemerdekaan Republik Indonesia, Antara Rakyat Sengsara, Pejabat Tertawa? 

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 18:59 WIB

Tak Takut Dipecat, Kader Partai Demokrat Tanjabtim Tegas Dukung Romi – Sudirman di Pilgub Jambi 

Sabtu, 14 September 2024 - 16:54 WIB

Kunjungi Posko-posko Pemenangan di Kuala Tungkal, Cagub Romi Hariyanto Disambut Antusias Pendukung dan Relawan Merakyat

Sabtu, 14 September 2024 - 16:47 WIB

Gencar Sosialisasi, Cawabup Amin Dialog Bersama Warga Pulau Pinang 

Jumat, 13 September 2024 - 19:12 WIB

Hadiri Konsolidasi Partai Gelora, Romi – Sudirman Optimis Jemput Kemenangan 

Senin, 9 September 2024 - 23:27 WIB

Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Senin, 9 September 2024 - 08:35 WIB

Pengamat Komunikasi Politik : Program 100 Juta Setiap RT Maulana-Diza Populis dan Realistis

Minggu, 8 September 2024 - 18:50 WIB

Rangkul Pemuda, Cawabup Amin Silaturahim dan Tukar Pikiran Bersama Muda Mudi Desa Teluk Sialang

Minggu, 8 September 2024 - 18:33 WIB

Kunjungan ke Mendahara Ulu, Dillah Disambut Antusias Warga 

Berita Terbaru