Pandangan Orientalis di Timur Pada Masa Lampau dan Masa Sekarang

Avatar

- Redaksi

Minggu, 2 Juni 2024 - 19:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Yuliani (Mahasiswi fakultas ushuluddin, Universitas Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Berbicara orientalis pasti membahas tentang orang barat mempelajari Islam di Timur. Menurut pengertian orientalisme adalah suatu Pendekatan atau sudut pandang yang digunakan oleh para sarjana Barat untuk mempelajari dan memahami budaya, sejarah, dan masyarakat Timur, khususnya Timur Tengah dan Asia.

Selama ini orientalis barat cenderung melihat Timur sebagai wilayah gelap, kurang berkualitas dan kuno dibandingkan dengan barat. Mereka sering Menggunakan Pendekatan praktik politik dan pemahaman keyakinan bahwa mereka memiliki kualitas yang lebih unggul dalam mempelajari dan menggambarkan budaya Timur. Kemudian para orientalis pada masa lampau sering memiliki pemahaman yang tidak akurat tentang ajaran Islam dan praktik keagamaan umat Muslim. Mereka sering menggambarkan bahwa Islam ialah agama yang keras, fanatik dan ekstrem, terorirsme, ketidakadilan tanpa memahami konteks sejarah dan budaya yang melatarbelakangi ajaran tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada beberapa orientalis juga menggambarkan Islam sebagai agama yang tertinggal atau sesuatu yang memiliki kualitas yang rendah dalam perbandingan dengan Barat. Contohnya Islamophobia, pada tanggal 11 september 2001 banyak negara mengalami gelombang kebencian terhadap Islam atau Muslim, yang mana mengarah pada prasangka dan diskriminasi terhadap Muslim dan masyarakat umum. Ketakutan (Islamophobia) dapat dilihat dari perilaku diskriminatif sehari-hari hingga kekerasan fisik atau kejahatan kebencian yang lebih ekstrim.

Ini sering kali dipicu oleh ketidakpahaman tentang Islam dan Budaya Muslim, serta serangan teroris yang dikaitkan dengan Islam yang dipublikasikan secara luas di media. Namun dalam perkembangan zaman pandangan orang Barat terhadap orang Timur pada masa sekarang telah mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, meskipun (Stereotip) keyakinan suatu kelompok yang tidak mempertimbangkan perbedaan individual, dan prasangka masih ada, namun sudah banyak orang Barat sekarang lebih menyadari pentingnya menghargai keberagaman budaya,agama, dan tradisi di seluruh dunia. Mereka lebih menyadari aneka ragam dan kekayaan budaya yang ada di Timur.

BACA JUGA :  Penyerahan Bedah Rumah Layak Huni Bagi Warga Kurang Mampu di Teluk Dawan 

Adanya teknologi dan Pendidikan mempunyai peran penting dalam mengubah perspektif ini, Memungkinkan pertukaran budaya yang lebih besar dan pemahaman yang lebih dalam antara Barat dan Timur. Contohnya banyak orang barat sekarang lebih tertarik untuk belajar tentang seni tradisional Asia seperti seni bela diri, seni lukis, atau seni pertunjukan tradisional. Dalam konteks ini, pandangan orang barat terhadap Timur saat ini mencerminkan pengakuan yang dimiliki oleh masyarakat Timur, mereka tidak lagi melihat Timur sebagai tempat yang ketinggalan zaman, tetapi sebagai sumber inspirasi dan kearifan yang bernilai.

Maka dari itu dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kesadaran akan pentingnya keberagamaan budaya dan kesetaraan antar bangsa, pandangan orang barat terhadap timur telah mengalami perubahan, banyak orang barat yang kini lebih terbuka terhadap budaya, agama, dan nilai-nilai Timur, serta berusaha untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman tersebut. Meskipun masih ada pandangan dan prasangka terhadap Timur dalam masyarakat Barat,terutama terkait dengan isu-isu seperti terorisme, Islam, atau konflik politik, banyak orang Barat yang juga memperjuangkan keragaman antarbudaya, saling pengertian, dan kerjasama dengan masyarakat Timur. Dengan demikian pandangan orang barat terhadap timur tidaklah terbagi-bagi, tetapi beragam dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan interaksi hubungan antarbangsa.

Adanya bukti bukti perbandingan pandangan orang Barat terhadap Islam di Timur pada masa lampau dan sekarang dapat dilihat dari berbagai sumber dan dari beberapa penelitian. Pada masa lampau bisa di lihat dari Kolonialisme Belanda yang mana selama kolonialisme Belanda di Indonesia, pandangan barat terhadap Islam cenderung dipengaruhi oleh orientalisme dan keyakinan Islam dianggap sebagai agama yang harus di kontrol dan dikembangkan sesuai dengan pandangan Barat. Kemudian pada masa sekarang seperti dalam artikel dari ‘The Conversion’ mengungkapkan bagaimana sikap Barat terhadap Islam telah mengalami perubahan seiring waktu. Misalnya, pidato Prsiden George W. Bush yang menunjukkan belas kasihan terhadap Muslim setelah serangan teroris di Amerika Serikat, menunjukkan perubahan sikap yang lebih empatik terhadap Islam.

BACA JUGA :  Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi

Terakhir ada beberapa faktor yang dapat kita lihat perubahan pandangan orang Barat yang dulunya memandang dunia Timur secara kuno menjadi inklusif dan terbuka terhadap keberagaman budaya yaitu kemajuan globalisasi yang telah mempercepat pertukaran informasi, gagasan, dan budaya antar wilayah Barat dan Timur. Ini memberi kesempatan kepada masyarakat Barat untuk lebih memahami dan menghargai keragaman budaya di Timur. Kemudian adanya Interaksi antar budaya yaitu dengan adanya kontak langsung, pertukaran siswa, program pertukaran budaya, dan kerja sama lintas budaya, individu dari Barat dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat Timur.

Penulis berharap Islam yang ada di Indonesia mnjadi model atau percontohan Islam yg ada di dunia sehingga lahir wajah Islam yang sesungguhnya dari peradaban Indonesia yaitu islam yang Rahmatan Lil alamin. (inklusif, toleran, dan menghargai hak manusia agar bisa memanusiakan manusia).

Dengan menghargai keanekaragaman harapannnya adalah untuk memberikan penghormatan terhadap keragaman agama dan budaya di Indonesia, termasuk pengakuan terhadap Islam yang mayoritas, dan mengedepankan keadilan dan kesetaraan menjadi contoh bahwa Islam yang ada di Indonesia ialah Islam yang adil, berkeadilan, dan memperjuangkan hak dan perlakuan semua orang.

Print Friendly, PDF & Email

Editor : Pikur Pradana

Sumber Berita : Brita Jambi

Berita Terkait

Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi
Kritikan untuk Gubernur Al Haris : Menelisik Kepemimpinan yang Terjebak Dalam Imaji Pembangunan
Buruk Rupa Politik di Tanah Melayu Jambi
Kepemimpinan Al Haris : Berdiri Diatas Awan Tanpa Fondasi yang Kuat
Romi Hariyanto, Pejuang Demokrasi dan Harapan Baru untuk Provinsi Jambi
Fata Morgana Demokrasi di Tengah Konstitusi yang Dikebiri : Menatap Realita Suram Demokrasi Indonesia
Menikmati Kemerdekaan Republik Indonesia, Antara Rakyat Sengsara, Pejabat Tertawa? 
Langkah Fenomenal Politik Jokowi, Antara Pragmatisme dan Idealisme Politik

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 11:05 WIB

Penyerahan Bedah Rumah Layak Huni Bagi Warga Kurang Mampu di Teluk Dawan 

Selasa, 10 September 2024 - 14:42 WIB

Jalan Mulus, Warga Ucapkan Terimakasih Pada Pemdes Kuala Simbur 

Selasa, 3 September 2024 - 11:36 WIB

Dilantik Jadi Wakil Rakyat, Syahbudin : Ini Amanah yang Harus Saya Perjuangkan 

Senin, 2 September 2024 - 20:52 WIB

Duduk Kembali di Legislatif, Muhammad Guntur Ucapkan Terimakasih Kepada Masyarakat 

Senin, 2 September 2024 - 15:12 WIB

Paripurna Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 30 Anggota DPRD Tanjabtim 2024 – 2029, Berikut Nama-namanya

Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:36 WIB

Acara Deklarasi Dillah – MT Membawa Berkah Bagi Pelaku UMKM

Jumat, 23 Agustus 2024 - 14:57 WIB

Bawaslu Tanjab Timur Imbau Bakal Paslon Tak Mobilisasi Masa saat Mendaftar di KPU

Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:43 WIB

Kades Pandan Lagan Ucapkan Selamat Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79

Berita Terbaru

Jalan Rabat Beton di RT 08, Dusun Bahari, Desa Kuala Simbur, Selasa (10/9/24). FOTO : bj

Tanjab Timur

Jalan Mulus, Warga Ucapkan Terimakasih Pada Pemdes Kuala Simbur 

Selasa, 10 Sep 2024 - 14:42 WIB

Politik

Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Senin, 9 Sep 2024 - 23:27 WIB