Oleh : Febriyansah, S.E., M.M (Dosen Institut Islam Al Mujadid Sabak dan Mahasiswa Doktoral Ekonomi Univeristas Jambi)
OPINI – Pilkada Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tidak sekadar mencari pemimpin baru, tetapi juga mencari sosok yang mampu mengemban visi ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan kondisi daerah. Konsep ini bukanlah sekadar retorika kosong, melainkan strategi yang sangat relevan, mengingat potensi ekonomi yang dimiliki daerah Tanjab Timur yang sangat kaya. Dengan luas wilayah sekitar 8.601,43 km², Tanjabtim kaya akan sumber daya alam, dari kekayaan hutan hingga potensi pertanian dan perikanan yang melimpah. Namun, dalam realitasnya, tantangan ekonomi di Tanjabtim masih besar, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan.
Berdasarkan Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi, di mana Tanjabtim berada, mencapai sekitar 23,33%. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya, namun tantangan dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi tetap besar. Pendapatan per kapita di Tanjabtim juga masih jauh di bawah rata-rata nasional, mencerminkan perlunya kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk pemimpin tanjabtimur kedepanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam konteks ini, penting bagi calon pemimpin Tanjabtim untuk memiliki pemahaman mendalam tentang konsep ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang memastikan bahwa pertumbuhan tersebut berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini mencakup penguatan sektor-sektor ekonomi lokal seperti pertanian, perikanan, industri kecil menengah, pengembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas antar wilayah , serta pemanfaatan sumber daya alam yg Melimpah untuk menopang kemakmuran masyarakat .
Melalui strategi ekonomi kerakyatan, diharapkan bupati Tanjabtim kedepan dapat mengimplementasikan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Pemimpin yang terpilih harus memiliki komitmen untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat, meningkatkan akses terhadap pasar dan teknologi, serta membangun kapasitas dan keberdayaan ekonomi rakyat.
Dengan demikian, perhelatan momentum Pilkada Tanjabtim bukan hanya sekadar pemilihan kepala daerah, tetapi juga sebuah kesempatan untuk mewujudkan perubahan nyata yang berpihak pada kesejahteraan seluruh masyarakat Tanjab Timur.