Metode Bible Dalam Pemaknaan Al-Qur’an : Sebuah Opini

Avatar

- Redaksi

Kamis, 13 Juni 2024 - 21:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Muhammad Qasim (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang dianggap sebagai pedoman hidup yang sempurna. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat perbedaan dalam interpretasi terhadap ayat-ayat al-Qur’an, bahkan di kalangan umat Islam sendiri. Salah satu metode yang sering digunakan dalam pemaknaan al-Qur’an adalah metode Bible.

Metode Bible adalah sebuah pendekatan yang menggunakan penafsiran al-Qur’an berdasarkan ayat-ayat Bible, kitab suci bagi umat Kristen. Metode ini sering digunakan oleh sebagian masyarakat Islam yang sudah mengenal dan mempelajari Bible, atau oleh mereka yang terpengaruh oleh pemikiran Kristen. Namun, apakah penggunaan metode Bible dalam pemaknaan al-Qur’an dapat dianggap sah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut saya, penggunaan metode Bible dalam pemaknaan al-Qur’an sebenarnya tidak dapat dianggap sebagai sebuah pemaknaan yang sah.

Hal ini dikarenakan setiap kitab suci memiliki konteks dan budaya yang berbeda, sehingga pemaknaan sebuah ayat dari kitab suci lain tidak dapat diaplikasikan begitu saja. Selain itu, al-Qur’an dan Bible juga memiliki perbedaan dalam bahasa dan gaya penulisan sehingga pemahaman terhadap keduanya juga akan berbeda.

Misalnya, ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang nabi Isa (Yesus) yang sering diinterpretasikan oleh pengguna metode Bible sebagai nabi yang sama dengan Isa dalam Bible. Padahal, dalam al-Qur’an sendiri ditegaskan bahwa Isa adalah seorang nabi dan rasul dari Allah, bukan Tuhan yang disembah. Hal ini menunjukkan bahwa pemaknaan al-Qur’an dengan menggunakan ayat-ayat Bible tidaklah tepat dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Selain itu, penggunaan metode Bible dalam pemaknaan al-Qur’an juga dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di antara umat Islam. Sebagian masyarakat muslim yang menggunakan metode ini sering kali dianggap sebagai orang yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Hal ini dapat membawa dampak negatif bagi persatuan dan kesatuan umat Islam.

Sebagai umat Islam yang mengimani al-Qur’an sebagai petunjuk hidup yang sempurna, sebaiknya kita menggunakan metode yang sesuai dengan ajaran Islam dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Metode yang dapat digunakan antara lain adalah metode tafsir bil-ma’tsur (tafsir berdasarkan riwayat-riwayat yang sahih), tafsir bi-l-ra’yi (tafsir berdasarkan pemahaman dan pengetahuan) dan tafsir bi-l-qur’an (tafsir berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an yang saling menjelaskan).

Dengan menggunakan metode tafsir yang sesuai dengan ajaran Islam, diharapkan umat Islam dapat memahami al-Qur’an dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman serta perpecahan. Selain itu, penting bagi kita untuk menghormati dan menghargai perbedaan dalam interpretasi al-Qur’an antara satu sama lain, asalkan tetap didasarkan pada ajaran Islam yang benar.

Dalam akhirnya, metode Bible dalam pemaknaan al-Qur’an tidak dapat dianggap sebagai sebuah metode yang sah dan dapat menimbulkan kesalahpahaman serta perpecahan dalam umat Islam. Sebagai seorang muslim, marilah kita menggunakan metode tafsir yang sesuai dengan ajaran Islam untuk memahami dan mengaplikasikan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita dapat menjadi umat yang lebih bersatu dan dapat memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT.

Berita Terkait

Krisis Komunikasi Pemerintahan di Provinsi Jambi, Antara Dinas Kesehatan dan Gubernur Al Haris
Wacana Pilkada Lewat DPRD, Menjaga Substansi Demokrasi di Tengah Tantangan Prosedural
Serangan Al Haris-Sani : Tanda Kelemahan Dibalik Ketakutan Terhadap Romi-Sudirman
Balada Residivis Narkotika di Parlemen
Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara
Al Haris Gagal, Jambi Terpuruk dalam Jeratan Masalah Batu Bara
Raport Merah Kepemimpinan Al Haris, Ketimpangan dan Janji yang Tak Terpenuhi
Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:54 WIB

Kompensasi Karyawan Belum Dibayarkan, PT Agrojaya Perdana Akan Dibawa ke Disnakertrans Tanjabtim

Kamis, 16 Januari 2025 - 12:29 WIB

Musrenbang Teluk Dawan, Masyarakat Prioritaskan Infrastruktur Jalan

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:36 WIB

Hadir Musrenbang Kelurahan, Kepsek SDN 32 Teluk Dawan Keluhkan Bangunan Sekolah yang Bocor 

Senin, 13 Januari 2025 - 19:41 WIB

Musrenbang Majelis Hidayah, Masyarakat Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Normalisasi Sungai 

Selasa, 7 Januari 2025 - 16:24 WIB

Gelar Musrenbang, Masyarakat Pandan Lagan Usulkan Pembangunan Skala Prioritas 

Selasa, 7 Januari 2025 - 11:34 WIB

Pemdes Kota Baru Gelar Musyawarah Rencana Pembangunan Tahun Anggaran 2026

Selasa, 31 Desember 2024 - 16:03 WIB

Press Release Polres Tanjabtim, Ungkap Berbagai Kasus Sepanjang Tahun 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 08:21 WIB

Gelar Rapat Kerja Evaluasi Bersama Panwascam dan Kasek, Bawaslu Tanjabtim Berikan Tanda Penghargaan 

Berita Terbaru

Tanjab Timur

Musrenbang Teluk Dawan, Masyarakat Prioritaskan Infrastruktur Jalan

Kamis, 16 Jan 2025 - 12:29 WIB