Membaca Tafsir Quran dalam Dua Sisi Perspektif Kim Knott

Avatar

- Redaksi

Jumat, 14 Juni 2024 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Febiola Afriliani (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Tafsir Quran atau penafsiran Al-Quran merupakan salah satu aspek penting dalam memahami dan menghayati ajaran suci agama Islam. Dengan memahami tafsir Al-Quran, umat Islam dapat mengetahui makna dan hikmah yang terkandung di dalam setiap ayat suci Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah SWT.

Namun, dalam membaca tafsir Al-Quran, terdapat dua sisi perspektif yang dapat diterapkan, yaitu perspektif tradisional dan perspektif modern. Perspektif tradisional, yang biasa dikenal sebagai tafsir bil ma’tsur, mengacu pada penafsiran yang didasarkan pada pemahaman para ulama terdahulu. Sedangkan perspektif modern, yang dikenal sebagai tafsir bil ra’yi, menggunakan metode ilmiah dan analisis kontekstual untuk memahami ayat-ayat Al-Quran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam hal ini, Kim Knott, seorang ahli agama dan sosiologi dari Universitas Lancaster, mengajukan pendapatnya tentang dua sisi perspektif tafsir Al-Quran tersebut. Menurut Knott, perspektif tradisional dan modern dapat saling melengkapi dalam memahami Al-Quran, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA :  Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi

Dalam perspektif tradisional, penafsiran Al-Quran didasarkan pada pemahaman para ulama terdahulu yang dianggap sebagai ahli tafsir yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Arab dan konteks sosial pada masa-masa Nabi Muhammad SAW. Metode penafsiran ini mengutamakan kedalaman pemahaman dan penghayatan terhadap makna ayat-ayat Al-Quran.

Namun, perspektif ini juga memiliki kelemahan, yaitu cenderung kaku dan tidak dapat mengakomodasi perubahan zaman. Inilah yang menjadi alasan munculnya perspektif modern yang menggunakan metode ilmiah dan analisis kontekstual untuk menafsirkan Al-Quran. Dengan demikian, tafsir Al-Quran dapat lebih relevan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam saat ini.

Dalam perspektif modern ini, Kim Knott menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan sejarah di balik ayat-ayat Al-Quran. Hal ini membantu memahami lebih dalam makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh Allah SWT kepada manusia. Selain itu, perspektif ini juga mengajarkan untuk tidak mengambil ayat-ayat Al-Quran secara terisolasi, melainkan memahaminya secara menyeluruh dan holistik.

BACA JUGA :  Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Namun, Knott juga menegaskan bahwa baik perspektif tradisional maupun modern tidak boleh menafikan satu sama lain. Keduanya harus dipahami secara bersama-sama dalam menginterpretasikan ayat-ayat Al-Quran, sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam.

Dengan demikian, membaca tafsir Al-Quran dalam dua sisi perspektif yang diajukan oleh Kim Knott, yaitu perspektif tradisional dan modern, dapat membantu umat Islam memahami Al-Quran dengan lebih baik dan dapat mengaplikasikan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, umat Islam dapat menerapkan nilai-nilai Al-Quran yang sesuai dengan konteks zaman yang terus berubah, namun tetap mempertahankan esensi dan kebenaran ajaran agama Islam.

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi
Kritikan untuk Gubernur Al Haris : Menelisik Kepemimpinan yang Terjebak Dalam Imaji Pembangunan
Buruk Rupa Politik di Tanah Melayu Jambi
Kepemimpinan Al Haris : Berdiri Diatas Awan Tanpa Fondasi yang Kuat
Romi Hariyanto, Pejuang Demokrasi dan Harapan Baru untuk Provinsi Jambi
Fata Morgana Demokrasi di Tengah Konstitusi yang Dikebiri : Menatap Realita Suram Demokrasi Indonesia
Menikmati Kemerdekaan Republik Indonesia, Antara Rakyat Sengsara, Pejabat Tertawa? 
Langkah Fenomenal Politik Jokowi, Antara Pragmatisme dan Idealisme Politik

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 23:27 WIB

Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Senin, 9 September 2024 - 08:35 WIB

Pengamat Komunikasi Politik : Program 100 Juta Setiap RT Maulana-Diza Populis dan Realistis

Minggu, 8 September 2024 - 18:33 WIB

Kunjungan ke Mendahara Ulu, Dillah Disambut Antusias Warga 

Minggu, 8 September 2024 - 08:36 WIB

Kader NasDem dan Relawan Siap Menangkan Pasangan Hairan – Amin di Betara

Sabtu, 7 September 2024 - 16:10 WIB

Para Kiai Bersatu Dukung Dillah Hich – Muslimin Tanja di Pilbup Tanjabtim 

Selasa, 3 September 2024 - 20:46 WIB

Empat Pentolan PAN Tanjabtim Dukung Dillah – MT

Selasa, 3 September 2024 - 14:32 WIB

Pengamat : Al Haris Kuat di Elit Politik, Lemah di Akar Rumput, Sementara Romi Hariyanto Dianggap Merakyat

Senin, 2 September 2024 - 07:30 WIB

Pengamat : Dukungan Mayoritas Partai ke Al Haris – Sani Tak Menjamin Kekuatan, Pertarungan Elit Parpol dan Masyarakat Bawah Dimulai

Berita Terbaru

Jalan Rabat Beton di RT 08, Dusun Bahari, Desa Kuala Simbur, Selasa (10/9/24). FOTO : bj

Tanjab Timur

Jalan Mulus, Warga Ucapkan Terimakasih Pada Pemdes Kuala Simbur 

Selasa, 10 Sep 2024 - 14:42 WIB

Politik

Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Senin, 9 Sep 2024 - 23:27 WIB