Oleh : Iqbal Hada (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)
OPINI – Kita mengtahui bahwa manusia dilahirkan sudah dibekali oleh akal. Dimana yang dimaksud akal yaitu pemikiran. Dengan akal yang baik manusia diberikan kemampuan untuk mengetahui yang mana benar dan yang mana salah. Berpikir merupakan instrumen yang paling banyak digunakan oleh manusia untuk mengelola kemampuan atau potensi alamiahnya, meningkatkan pengetahuan, dan memperbaiki dirinya dimasa depan. Sehingga dalam hal ini peserta didik dapat menyadari perbuatan yang benar harus menjadi prioritas dalam tindakannya.
Seorang pendidik sebaiknya mengembangkan ide-ide yang dimiliki oleh peserta didiknya atau mengukur kemampuan dirinya dan mentransfer kemampuannya kepada peserta didik lain. Namun diharapkan peserta didik mengembangkan ide-ide secara mandiri melalui proses berpikir kritis. Tujuannya supaya menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan positif serta menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis, dan membangun mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu filsuf yang terkenal yaitu plato memandang Pendidikan tidak hanya memberikan manfaat secara individu kepada peserta didik namun juga memberikan dampak kemajuan dan kemakmuran suatu negara. Karena filsafat digunakan sebagai landasan dalam Pendidikan dan sebagai penentu arah kebijakan terbangunnya system Pendidikan. Dengan demikian filsafat Pendidikan merupakan proses aktivitas berpikir yang teratur dalam mendisain dan menentukan tujuan arah Pendidikan yang sifatnya menyelaraskan, mendisain, mengharmoniskan, dan menerangkan nilai-nilai luhur kemudian memberikan pengalaman berharga kepada peserta didik.
Penetapan nilai, pemikiran ide-ide, imajinasi dan idealisme dalam Pembangunan Pendidikan dan pengajaran yang dilakukan atas dasar filosofis yang kuat pasti akan menghasilkan Tindakan dan tingkah laku dalam menanamkan kepribadian manusia. Ide, imajinasi, pemikiran terangkum dalam suatu kurikulum yang diterapkan di sekolah. Kurikulum yang sudah ditetapkan tentu sudah melalui tahapan review dan evaluasi. Review dan evaluasi dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum yang diterapkan di zamannya. Ini dikarenakan perkembangan dunia sangat cepat tentunya harus dibarengi dengan kurikulum yang dinamis dan progresif. Fakta-fakta diatas sudah menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara filsafat dengan pendidikan.