Boikot Sebagai Jihad Kemanusiaan Antar Umat Islam

Avatar

- Redaksi

Rabu, 12 Juni 2024 - 09:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa UIN STS Jambi, Samsul Maarip/ist.

Mahasiswa UIN STS Jambi, Samsul Maarip/ist.

Oleh : Samsul Maarip (Mahasiswa Fakultas Ushuludin Universitas Sultan Thaha Saifudin Jambi )

OPINI – Boikot ekonomi sebagai perlawanan terhadap negara yang menindas, sekaligus memperjuangkan masyarakat yang tertindas agar mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan adalah jihad yang sah bagi kaum muslimin. Misalnya, boikot terhadap barang dan jasa produk Israel supaya negara itu memberhentikan agresi dan menarik diri dari Gaza sesudah lebih 10.000 korban meninggal dunia dari pihak rakyat Palestina.

Boikot dalam pengertian umum berarti menghentikan pertukaran barang dan jasa, seluruhnya atau sebagian, dengan pihak yang diboikot. Caranya disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan pihak yang menyerukan boikot, mulai dari boikot transaksi ekonomi dan jasa dalam segala bentuknya sampai dengan pemogokan secara masal. Boikot bertujuan memberi tekanan dan pengaruh secara ekonomi dan politik supaya negara yang diboikot tunduk kepada hukum internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Boikot paling berhasil dalam sejarah ialah pemogokan tahun 1936 yang dilakukan oleh rakyat Palestina dan kaum revolusioner terhadap orang-orang Yahudi dan pendudukan Inggris. Pemogokan selama enam bulan ini tercatat rekor terlama dalam sejarah modern. Boikot terhadap Israel juga berlanjut dilakukan rakyat Palestina pada tahun 1987 dan tahun 2000-an. Boikot adalah jalan jihad terbaik yang pernah dilakukan rakyat Palestina terhadap pendudukan bangsa Israel.

BACA JUGA :  Ditemani 2 Dewan Aktif, Dillah Hich Hadiri Kontes Dangdut di Sadu

Disamping itu juga jangan dilupakan pengalaman berani India, yaitu boikot yang dilakukan oleh rakyat India di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi melawan penjajah Inggris di “benua India”. Begitupun boikot dilakukan sebagai perjuangan rakyat Vietnam melawan penjajah Amerika dan Perancis sampai mereka memperoleh kebebasan dan kemerdekaan.

Boikot dapat memberikan dampak luar biasa bagi negara yang diboikot. Seperti pernah dialami perusahaan Amerika di wilayah Arab pada tahun 2002. Akibat kampanye boikot yang populer pada tahun itu saja mereka merugi sekitar $250 juta. Kerugian ini pun berimbas penurunan volume penjualan sebesar 10% pada peralatan listrik dan elektronik Amerika, dan 50% pada restoran cepat saji dan beberapa jenis kosmetik.

Perusahaan-perusahaan Amerika terutama perusahaan kecil dan menengah, juga merasakan bahaya penyebaran kampanye boikot ke pasar-pasar Islam yang besar seperti Pakistan dan Indonesia. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan Amerika untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang perilaku konsumen di negara negara yang mayoritas Muslim.

BACA JUGA :  Masyarakat Sungai Gelam Dukung Penuh Romi-Sudirman

Langkah yang mereka ambil ialah mengorganisir kampanye media periklanan yang terfokus untuk mengurangi jumlah kerugian akibat boikot tersebut. Diantaranya seperti yang dilakukan agen lokal untuk restoran cepat saji dengan menerbitkan iklan di surat kabar lokal di berbagai negara Arab. Isi pesannya yaitu menyangkal rumor bahwa beberapa perusahaan Amerika menyumbangkan pendapatan sepanjang hari ke Israel.

Dalam konteks kampanye boikot yang dilatarbelakangi invasi militer Israel ke Gaza Palestina sekarang ini maka kerugian serupa sangat mungkin terjadi pada pihak negara yang diboikot. Apalagi hingga akhir pekan ini sudah hampir 30 negara di dunia menyerukan boikot terhadap produk Israel dan negara yang membantu Israel.

Kampanye boikot sangat strategis sebagai cara menekan untuk menyudahi konflik Israel-Palestina. Cara ini merupakan pendekatan “siyasah kharijiyah” dari masyarakat Islam di dunia untuk membela dan memperjuangkan nasib saudaranya. Semoga dengan jihad yang sah ini, negeri Palestina dapat segera memperoleh kemerdekaannya.

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara
Al Haris Gagal, Jambi Terpuruk dalam Jeratan Masalah Batu Bara
Raport Merah Kepemimpinan Al Haris, Ketimpangan dan Janji yang Tak Terpenuhi
Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi
Kritikan untuk Gubernur Al Haris : Menelisik Kepemimpinan yang Terjebak Dalam Imaji Pembangunan
Buruk Rupa Politik di Tanah Melayu Jambi
Kepemimpinan Al Haris : Berdiri Diatas Awan Tanpa Fondasi yang Kuat
Romi Hariyanto, Pejuang Demokrasi dan Harapan Baru untuk Provinsi Jambi

Berita Terkait

Selasa, 17 September 2024 - 22:56 WIB

Dillah – MT Tawarkan 18 Program Kerja Nyata Bangun Tanjab Timur 

Senin, 16 September 2024 - 16:13 WIB

Masyarakat Sungai Gelam Dukung Penuh Romi-Sudirman

Senin, 16 September 2024 - 14:27 WIB

Ditemani 2 Dewan Aktif, Dillah Hich Hadiri Kontes Dangdut di Sadu

Sabtu, 14 September 2024 - 16:54 WIB

Kunjungi Posko-posko Pemenangan di Kuala Tungkal, Cagub Romi Hariyanto Disambut Antusias Pendukung dan Relawan Merakyat

Sabtu, 14 September 2024 - 16:47 WIB

Gencar Sosialisasi, Cawabup Amin Dialog Bersama Warga Pulau Pinang 

Jumat, 13 September 2024 - 19:12 WIB

Hadiri Konsolidasi Partai Gelora, Romi – Sudirman Optimis Jemput Kemenangan 

Kamis, 12 September 2024 - 19:06 WIB

Terus Galang Dukungan, Calon Bupati Hairan Silaturahmi dengan Tokoh dan Sesepuh Masyarakat Tebing Tinggi

Senin, 9 September 2024 - 23:27 WIB

Komitmen Cabup Dillah Hich Program Berobat Gratis

Berita Terbaru

Politik

Masyarakat Sungai Gelam Dukung Penuh Romi-Sudirman

Senin, 16 Sep 2024 - 16:13 WIB