Apakah Kita Perlu Ikut Campur Dengan Konflik di Palestina

Avatar

- Redaksi

Sabtu, 15 Juni 2024 - 19:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Wanda (Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

OPINI – Pemerintah dan masyarakat Indonesia bersimpati kepada Palestina dalam kaitannya dengan aksi sepihak yang dilakukan Israel dalam mengklaim Yerusalem sebagai ibukota. Dari sisi sejarah, Indonesia memang sepatutnya terus mendukung Palestina.

Tak hanya Indonesia, masyarakat internasional juga banyak yang bersimpati terhadap penderitaan warga Palestina yang wilayahnya terus menerus dicaplok Israel. Pasca Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel — dengan memindahkan ibukota ke kota suci itu — sejumlah pemimpin dunia ikut mengecam. Akan tetapi untuk Indonesia, ada faktor lain selain kemanusiaan yang menjadi alasan mengapa perlu terus mendukung Palestina. Palestina dan Mesir menjadi pihak yang mengakui paling awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

“Saat itu Palestina memang belum jadi negara, belum merdeka. Orang-orang arab yang ada di sana yang merupakan Liga Arab mengakui kemerdekaan kita. Kita harus menghormati pengakuan dari mereka tersebut,” kata sejarawan UI Rusdi Hoesin dalam perbincangan, Jumat (8/12/2017).

Adapun deklarasi kemerdekaan Palestina dilakukan pada 15 November 1988. Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan oleh Yasser Arafat di sidang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang kemudian terpilih sebagai Presiden pertama Palestina.

“Banyak yang tidak setuju kalau Yahudi kembali ke situ. Apa urusannya dia mengusai wilayah yang isinya adalah orang-orang arab,”

Alasan kedua Indonesia adalah bangsa religius. Dalam agama, ada penolakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia suatu bangsa oleh bangsa lain. “Semua agama, tidak membenarkan penjajahan,”

Masjid al-Aqsa adalah satu-satunya Masjid yang kedudukannya hampir sama dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Awal Islam, Masjid Aqsa (Baitul Maqdis) bahkan menjadi kiblat shalat lebih dari 10 tahun. Rasulullah SAW pun melakukan Mi’raj dari Yerusalem. Sangat wajar jika Umat Islam mempunyai keterkaitan kuat dengan Yerusalem,”

Berita Terkait

Polemik Revisi UU TNI : Melampaui Trauma Orde Baru dan Menjawab Tantangan Masa Kini melalui Perspektif Komunikasi Politik
Mengacak Arah Lembaga Pendidikan “Bahaya Keterlibatan Kampus Dalam Bisnis Tambang”
Krisis Komunikasi Pemerintahan di Provinsi Jambi, Antara Dinas Kesehatan dan Gubernur Al Haris
Wacana Pilkada Lewat DPRD, Menjaga Substansi Demokrasi di Tengah Tantangan Prosedural
Serangan Al Haris-Sani : Tanda Kelemahan Dibalik Ketakutan Terhadap Romi-Sudirman
Balada Residivis Narkotika di Parlemen
Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara
Al Haris Gagal, Jambi Terpuruk dalam Jeratan Masalah Batu Bara

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 23:57 WIB

Usaha Peternakan Babi di Desa Talang Belido Tak Berizin, 4 OPD di Muaro Jambi Turun Tangan

Sabtu, 12 April 2025 - 18:11 WIB

Kritik Pemerintah, Pemuda di Muaro Jambi Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak 

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:24 WIB

Solidnya Danramil Sebapo dan Kapolsek Mestong, Kompak Bagikan Takjil Gratis ke Masyarakat Pengguna Jalan

Jumat, 28 Juni 2024 - 10:22 WIB

Koperasi BAM Gelar Rapat Anggota Tahunan

Rabu, 26 Juni 2024 - 08:26 WIB

Dinas Kehutanan Jambi Tuntaskan Konflik Koperasi BAM dengan Kelompok Tani Karya Makmur

Minggu, 23 Juni 2024 - 12:19 WIB

Aktivitas Warga SAD di Lahan Koperasi BAM Disebut Tak Punya Dasar Hukum

Rabu, 12 Juni 2024 - 13:40 WIB

Pemerintah Berikan Penjelasan Terkait Pembekuan Koperasi BAM dan Legalitas Kelompok Tani Karya Makmur

Selasa, 28 Mei 2024 - 08:16 WIB

Berantas Geng Motor, Polsek Sungai Gelam Bentuk Duta dan Patroli Rutin

Berita Terbaru