Oleh : Nuzulurrohmah (Mahasiswi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)
OPINI – Orang tua merupakan peranan yang sangat penting bagi anak-anaknya. Dengan adanya orang tua seorang anak bisa terlahir di dunia ini, sebaliknya tanpa mereka tidaklah akan terlahir seorang anak. Ibu yang telah mengorbankan tubuhnya selama 9 bulan 10 hari untuk mengandung calon bayinya, setelah itu bertaruh nyawa demi bayi tersebut bisa terlahir ke dunia ini. Tidak hanya sebatas itu perjuangan seorang Ibu, setiap hari Ibu merawat bayinya dengan penuh kasih sayang. Disusui bayinya hingga hilang rasa dahaga yang dirasakannya. Dimandikan dan dibersihkan kotoran bayinya demi Ia terasa nyaman. Hingga bertingkah aneh supaya bayinya selalu gembira bersamanya. Semua cara Ia lakukan untuk kebahagiaan sang buah hati tercinta.
Peranan Ayah juga tak kalah penting untuk anak-anakanya. Dari pagi hingga malam tak letih-letihnya Ia mencari nafkah untuk keluarga kecilnya. Terlebih untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Kasih sayang yang Ia tunjukkan dengan ketegasan dan kegigihannya membentuk jiwa anak-anaknya menjadi jiwa yang kuat, pemberani dan tangguh. Meski tidak semua Ayah memberikan kasih sayangnya secara langsung ke anak-anaknya, dengan kasih sayang tersirat tersebut bisa membentuk karakter anak-anaknya lebih kuat dari anak-anak yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang tua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya. Apalagi seorang Ibu adalah madrasatul ula sekolah pertama bagi anak-anaknya. Jadi, Ibu merupakan contoh utama bagi anak-anaknya. Semakin baik akhlak Ibunya insyallah semakin baik pula keturunannya. Sedari dini anak-anak diajarkan mengenal agama, berbakti, sopan santun, jujur, peduli dan lain-lain supaya anak-anak tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Selain anak-anak dididik di rumah, anak-anak juga perlu di sekolahkan sebab dengan disekolahkan anak-anak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya, dengan itu meraka bisa banyak mengenal dunia luar.
Bertahun-tahun orang tua menyekolahkan anaknya, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Dari keringat Ayah dan perhatian Ibu setiap hari, anak-anak bisa merasakan kenikmatan bangku sekolah. Diharapkan supaya anak-anaknya merasakan masa depan yang cerah tidak seperti Ayah Ibunya. Hingga anak-anaknya berhasil meraih kesuksesan, apa yang akan dilakukannya? Jika ditanyakan cita-citanya sebagian besar anak-anak akan menjawab “ingin membahagiakan kedua orang tua.” Tetapi pemikiran filsafat menyebutkan “hanya orang bodoh yang ingin membahagiakan orang tuanya.” Bagaimana pandangan Al-Qur’an terhadap cita-cita sebagian besar anak-anak ini dianggap hal bodoh oleh pemikiran filsafat?
Dalam Al-Qur’an sendiri tidak ada bantahan terhadap pemikiran tersebut. Dalam Q.S Luqman:14 Allah berfirman:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Dalam ayat tersebut jelas sekali menerangkan bahwa membahagiakan atau berbuat baik kepada kedua orang tua adalah perintah yang Allah turunkan. Jika redaksi dari ayat tersebut adalah perintah berarti Allah mewajibkan hal tersebut dilaksanakan. Jadi, membahagiakan orang tua bukan hanya sekedar keinginan, tetapi sebuah kewajiban yang Allah perintahkan kepada seorang anak. Karena banyak sekali jasa dan pengorbanan orang tua dalam membesarkan anak-anaknya. Apalagi Ibu yang banyak berkorban dan bertaruh nyawa demi kehidupan anak-anaknya. Berdosa sekali apabila ada seorang anak tidak membahagiakan apalagi menelantarkan orang tuanya begitu saja di panti jompo, jalanan, ataupun tinggal sendirian. Orang tua juga butuh kasih sayang dan perhatian dari anak-anaknya di masa tuanya. Di masa muda mereka telah menghabiskan waktunya untuk membesarkan dan merawat anak-anaknya. Giliran anak-anaknya yang merawat mereka dengan penuh kasih sayang sebagimana mereka merawat anak-anaknya diwaktu kecil.
Semoga kita selalu dapat membahagiakan dan berbakti kepada kedua orang tua kita, hingga kelak kita dapat diperlakukan oleh anak-anak kita sebagaimana kita memperlakukan orang tua kita saat ini, Aamiin…