Menembus Batas Mitologi Sukuisme dalam Pilkada Tanjab Timur

Avatar

- Redaksi

Sabtu, 29 Juni 2024 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dedi Saputra/ist.

Dedi Saputra/ist.

Oleh: Dedi Saputra,S.Sos.,M.I.Kom (Dosen Ilmu Komunikasi Univ. Nurdin Hamzah )

OPINI – Dalam dinamika politik lokal di Indonesia, narasi tentang pengaruh suku tertentu dalam kontestasi Pilkada memang sering kali menjadi pusat perhatian dari semua kalangan. Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebuah kabupaten yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya, tidak luput dari stereotip ini yang juga berkembang ditengah masyarakat Tanjab Timur. Masyarakat sering memandang bahwa, identitas suku berperan besar dalam menentukan kemenangan seorang calon bupati dalam Pilkada. Di balik pendapat ini, menurut saya terdapat ruang yang luas untuk kita mengembangkan perspektif kritis yang lebih mendalam, lewat tulisan sederhana ini saya mencoba menjawab sejauh mana faktor suku benar-benar mempengaruhi hasil dalam kontestasi Pilkada terutama di Tanjab Timur.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di Provinsi Jambi dengan julukan Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini, sebuah wilayah Kabupaten yang memiliki sejarah yang cukup panjang dan tradisi yang kuat dalam konteks politik lokal. Dinamika suku di wilayah ini mencerminkan keragaman yang kaya, dengan suku-suku seperti Melayu, Minangkabau, Bugis, Jawa, Batak dan lainnya saling berbaur satu dengan lainnya. Dalam konteks pemilihan kepala daerah di Tanjab Timur, sering kali terlihat pola dukungan yang konsisten dari suatu kelompok suku tertentu terhadap kandidat yang berasal dari suku yang sama. Hal ini menimbulkan kesan bahwa suku dapat menjadi faktor penentu utama dalam politik lokal di Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu sendiri.

Namun, penting untuk kita pahami, terutama bagi anak muda agar tidak terjebak dalam pemikiran ini. Kemenangan dalam kontestasi Pilkada tidak hanya tentang mendapatkan dukungan mayoritas dari satu kelompok etnis atau suku tertentu saja, tetapi juga tentang bagaimana kandidat itu mengelola kampanyenya secara keseluruhan dan massif. Visi, kebijakan yang konkret, dan kemampuan untuk membangun koalisi politik yang solid hingga diakar rumput menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya untuk meraih kemenangan dalam kontestasi Pilkada di Tanjab Timur ini. Kalkulasi ini mengingatkan kita bahwa, Pilkada merupakan proses kalkulasi ilmiah bukan hanya sekadar terkungkung oleh mitologi kalkulasi sukuisme dalam konteks Pilkada tahun 2024 ini.

Kita harus menyadari bahwa, pergeseran sosial dan politik yang terjadi di Tanjung Jabung Timur juga menambah kompleksitas dalam analisis kondisi pemilihan kepala daerah saat ini. Globalisasi dan teknologi informasi telah membuka akses masyarakat Tanjab Timur terhadap informasi dan memungkinkan mereka untuk terlibat secara lebih aktif dalam proses politik terutama dalam kontestasi Pilkada tahun ini. Generasi muda, misalnya, seringkali lebih cenderung untuk memilih kandidat berdasarkan pada isu-isu aktual, integritas, dan kapasitas kepemimpinan daripada hanya mempertimbangkan aspek suku semata.

Perubahan ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa politik lokal tidak dapat dikekang dalam satu dimensi saja. Penilaian terhadap kualitas kepemimpinan dan kemampuan administratif seorang calon harus didasarkan pada data dan analisis yang komprehensif. Faktor-faktor seperti dukungan politik lokal, jaringan koneksi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika sosial menjadi krusial dalam menentukan hasil Pilkada terutama dalam konteks Pilkada di Kabupaten Tanjab timur pada tahun 2024 ini.

BACA JUGA :  Kemendes Salurkan Peralatan Teknologi ke 20 Desa di Tanjab Timur, Pendukung Desa Cerdas

Saya berharap kita sebagai masyarakat Tanjab Timur yang bergerak kearah yang lebih mengedepankan rasionalitas dan inklusif, kita harus menyadari bahwa, Mengangkat diskusi tentang kalkulasi mitologi suku dalam proses Pilkada menjadi level diskusi pada kalkulasi ilmiah adalah langkah penting dalam membangun demokrasi yang matang di Tanjung Jabung Timur. Ini bukan hanya tentang mencapai kemenangan melalui agregasi suara dari satu kelompok etnis tertentu saja, akan tetapi bagaimana sebuah komunitas dapat merangkul keberagaman dan memilih pemimpin berdasarkan pada evaluasi rasional dan holistik. Memahami kompleksitas pemikiran seperti ini memberikan landasan yang lebih kuat bagi proses politik yang inklusif dan progresif di daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dengan demikian, Pilkada bukan hanya sekadar perhitungan mitos tentang kekuatan suku tertentu, tetapi juga refleksi dari bagaimana masyarakat Tanjung Jabung Timur terus bergerak maju dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi yang sejati. Dengan pendekatan yang lebih luas dan inklusif, kita dapat memastikan bahwa, setiap pemilihan kepala daerah merupakan langkah menuju pemerintahan yang lebih responsif dan berdaya saing yang pada akhirnya akan menjawab semua kebutuhan dasar yang diinginkan oleh masyarakat Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini.

Berita Terkait

Serangan Al Haris-Sani : Tanda Kelemahan Dibalik Ketakutan Terhadap Romi-Sudirman
Balada Residivis Narkotika di Parlemen
Janji MANTAP, Realita Buruk : Al Haris Tersandera Isu Batu Bara
Al Haris Gagal, Jambi Terpuruk dalam Jeratan Masalah Batu Bara
Raport Merah Kepemimpinan Al Haris, Ketimpangan dan Janji yang Tak Terpenuhi
Al Haris dan Gagalnya Penanganan Persoalan Batu Bara di Jambi
Kritikan untuk Gubernur Al Haris : Menelisik Kepemimpinan yang Terjebak Dalam Imaji Pembangunan
Buruk Rupa Politik di Tanah Melayu Jambi

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 12:49 WIB

Kemendes Salurkan Peralatan Teknologi ke 20 Desa di Tanjab Timur, Pendukung Desa Cerdas

Jumat, 6 Desember 2024 - 10:31 WIB

Unggul di Pilkada Tanjabtim, Dillah Sampaikan Ucapan Terimakasih

Senin, 2 Desember 2024 - 14:38 WIB

Bawaslu Tanjabtim Gelar Rakor Persiapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Tingkat Kabupaten 

Sabtu, 30 November 2024 - 12:22 WIB

PT Kaswari Unggul Salurkan CSR Berupa Bantuan 600 Paket Sembako  

Jumat, 29 November 2024 - 18:25 WIB

Paslon Laza-Aris Kalah Telak di TPS Ketua DPRD Nyoblos 

Kamis, 28 November 2024 - 10:03 WIB

Kapolri Serukan Pilkada 2024 Aman dan Damai, Jaga Persatuan Bangsa

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Kapolri Tegaskan Kesiapan Jelang Pilkada Serentak 2024

Kamis, 21 November 2024 - 11:19 WIB

Kurang Sepekan Jelang Pencoblosan,  Survey Dilla – Muslimin Unggul Telak di Pilbup Tanjabtim

Berita Terbaru