Britajambi.id – Dalam menghadapi pemilihan Gubernur Jambi yang akan datang, muncul wacana yang digaungkan bahwa, Al Haris akan berhadapan dengan kotak kosong. Dalam skenario ini, menurut Pengamat Komunikasi Politik Jambi, Dedi Saputra, berbagai faktor menunjukkan bahwa, potensi kotak kosong untuk meraih kemenangan lebih besar.
Kemungkinan Marahnya Masyarakat Jambi terhadap Partai Politik
Menurut analisis Dedi Saputra, Salah satu alasan utama potensi kotak kosong akan menang adalah kekecewaan masyarakat terhadap partai politik yang dinilai semakin pragmatis. Maraknya kepentingan elit politik yang cenderung mengabaikan aspirasi masyarakat akan mendorong masyarakat untuk melampiaskan kemarahannya melalui pencoblosan kotak kosong. Pilihan ini menjadi simbol perlawanan terhadap praktik politik yang dianggap tidak sesuai dengan harapan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kurangnya Motivasi Pemilih untuk Hadir di TPS
Dedi Saputra melanjutkan, Ketiadaan kandidat alternatif yang menjadi pilihan masyarakat tentu akan menimbulkan perasaan apatis di kalangan pemilih. Masyarakat merasa tidak ada urgensi untuk datang ke TPS karena pilihan yang tersedia dianggap tidak membawa perubahan yang signifikan. Hal ini bisa berakibat pada rendahnya partisipasi pemilih, yang secara paradoks dapat meningkatkan peluang kotak kosong menang.
Gerakan Besar Menentang Status Quo
Selain itu, menurut Dedi Saputra, akan Munculnya gerakan besar yang menganggap pencalonan Al Haris-Abdullah Sani sebagai langkah yang ‘membunuh demokrasi’ dapat menjadi pemicu kuat bagi masyarakat untuk memilih kotak kosong. Gerakan ini didorong oleh kekhawatiran bahwa demokrasi tidak lagi memberikan ruang bagi kompetisi politik yang sehat dan adil. Isu ini sudah terdengar dikalangan masyarakat Provinsi Jambi, bahkan orang-orang yang telah menyatakan dukungan ke Al Haris akan berbalik arah akan mengkampanyekan menangkan kotak kosong, ini sangat berbahaya bagi Al Haris.
Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Al Haris
Dan terakhir, Menurut Dedi, Faktor lain yang tidak bisa diabaikan adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Al Haris yang dinilai kurang memuaskan. Jika persepsi ini meluas, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pemilih untuk tidak mendukungnya dalam pemilihan, sehingga meningkatkan potensi kemenangan kotak kosong.
Dedi Saputra menyimpulkan, dalam kondisi politik yang dinamis ini, Al Haris perlu mempertimbangkan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan ini. Partai politik juga diharapkan mampu merespons kekecewaan publik dengan bijak agar demokrasi tetap hidup dan sehat.
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Brita Jambi