Britajambi.id – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Firmansyah Ayusda, beserta anggota melakukan peninjauan ke gedung Rumah Sakit Pratama Rasau yang mana mengalami kerusakan, Jumat (3/1/2025).
Peninjauan ini dilakukan setelah beredarnya informasi di media sosial terkait dengan bangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang rusak, padahal gedung tersebut baru selesai dibangun diakhir tahun 2023 lalu.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk fungsi dan pengawasan anggota dewan. Gedung baru Rumah Sakit Pratama Rasau itu dikabarkan rusak pada bagian dinding yang retak dan bocor.
Untuk informasi, Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang baru saja dibangun pada tahun 2023 dengan menggunakan APBD sebesar Rp.43 miliar, kini menghadapi masalah yang sangat serius.
Berdasarkan pantauan awak media dan para Anggota Komisi III DPRD Tanjab Timur, ditemukan ada beberapa kerusakan bangunan, seperti retak di bagian dinding, kolom beton, plat beton, serta lantai jakun penghubung yang mengalami kebocoran hingga air merembes saat hujan.
Anggota DPRD Tanjab Timur, Komisi III yang ikut hadir di Rumah Sakit Pratama Rasau, Firman Ayusda, Edi Mubarak, Sumaryadi, Syahbuddin, Dany Dwi Anggara, Ruziansyah Putra dan Sulpani.
Dalam kunjungan tersebut, anggota komisi III DPRD Tanjabtim menemukan beberapa kekurangan pada bangunan rumah sakit. Saat ditanya soal status penyelesaian proyek, pihak DPRD menjelaskan bahwa pekerjaan tahun 2023 telah selesai, namun beberapa perbaikan teknis masih perlu dilakukan.
“Karena ini sudah 2025 dan pekerjaan 2023, artinya sudah selesai semua. Sementara ini, perbaikan yang perlu dilakukan seperti kebocoran ditambal sesuai teknisnya,” ungkap anggota DPRD tersebut.
Melalui kunjungan ini, DPRD berharap pihak terkait segera menyelesaikan perbaikan demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau.
“Kondisi gedung baru ini menelan anggaran Milyaran rupiah. Kita berharap pihak Rumah Sakit kembali melihat seluruh bagian gedung, untuk mengecek semua sisinya apakah masih ada kerusakan lainnya,” tutup ketua komisi III, Firman Ayusda.