Oleh : Dedi Saputra, S.Sos.,M.I.Kom
Dalam kancah politik Jambi yang semakin memanas, narasi “Kotak Kosong” yang sempat mengemuka sebagai strategi mempertahankan kekuasaan Al Haris kini berbalik menjadi bumerang. Upaya untuk menciptakan skenario di mana Al Haris berdiri tanpa lawan yang berarti telah gagal total, membuka peluang lebar bagi Romi Hariyanto untuk tampil sebagai penantang serius yang dapat menggoyahkan dominasi petahana.
Romi Hariyanto, sosok yang dikenal sebagai Pejuang Demokrasi, telah melalui perjalanan yang penuh rintangan dalam merebut tiket calon gubernur. Intrik politik yang dimainkan oleh berbagai pihak mencoba menghalanginya dengan segala cara. Ketidakpuasan masyarakat bawah terhadap kepemimpinan Al Haris menjadi katalisator bagi Romi untuk terus maju, meski dihadapkan pada manuver-manuver politik yang tidak etis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Klimaks dari perjuangan ini terjadi ketika Saniatul Lativa, yang sebelumnya diproyeksikan sebagai calon wakil gubernur mendampingi Romi, secara tiba-tiba mundur dari pencalonan. Keputusan yang mengejutkan ini bukanlah tindakan yang berdiri sendiri, melainkan hasil dari tekanan psikologis dan politis yang terus menerus menghimpit. Mundurnya Saniatul Lativa seolah menjadi titik balik dalam pertarungan ini, yang malah semakin menguatkan tekad Romi untuk menerobos skema kotor yang dirancang oleh mereka yang ingin menggenggam kekuasaan dengan segala cara.
Namun, yang semakin memperkokoh posisi Romi dalam pertarungan ini adalah kehadiran sosok Jenderal Sudirman sebagai pasangannya. Jenderal Sudirman, dengan reputasi dan karisma militernya, membawa daya tarik yang kuat bagi segmen pemilih yang merindukan pemimpin dengan disiplin, integritas, dan keberanian. Kombinasi Romi Hariyanto dan Jenderal Sudirman bukan hanya memberikan keseimbangan yang ideal antara sipil dan militer, tetapi juga menciptakan sinergi yang memperkuat citra Romi sebagai calon gubernur yang mampu menghadirkan perubahan nyata bagi Provinsi Jambi.
Kegagalan skema kotak kosong ini memperlihatkan bahwa, kekuatan politik tidak selamanya berada di tangan mereka yang berkuasa. Sebaliknya, masyarakat Jambi kini melihat harapan baru pada sosok Romi Hariyanto. Dengan dukungan yang terus mengalir dan semangat perjuangan yang tak pernah padam, Romi kini berada di titik yang sangat strategis untuk mengalahkan Al Haris dalam pemilihan gubernur yang akan datang. Bersama Jenderal Sudirman, Romi berdiri kokoh di garis depan, bukan hanya sebagai simbol dari perubahan, tetapi juga sebagai cerminan dari harapan rakyat Jambi untuk masa depan yang lebih baik.