Britajambi.id – Praktisi hukum Jambi, Sahroni menyoroti mangkraknya proyek Pembangunan Gedung TK Aisyah di Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Sahroni menyebut, bahwa proyek mangkrak merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Menurutnya, proyek pembangunan gedung TK yang mengkrak di Desa Pangkal Duri harus segera diusut penegak hukum karena berpotensi merugikan negara.
“Proyek mangkrak sebagai masalah serius yang harus ditindaklanjuti, dan dapat menandakan adanya korupsi. Proyek mangkrak juga dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga publik atau lembaga desa,” kata Sahroni kepada wartawan.
Sahroni menerangkan, penegak hukum dapat membuka peluang penyelidikan terhadap kasus mangkraknya proyek TK Aisyah Desa Pangkal Duri yang bersumber dari Dana Desa tersebut.
“Proyek mangkrak dapat berdampak pada kesejahteraan rakyat, karena kemanfaatan hukum tidak direalisasikan secara profesional,” ungkap pengacara yang dikenal cerdas, tegas dan pro wong cilik ini.
Sahroni mendorong aparat penegak hukum untuk mendalami proyek pembangunan gedung TK di Desa Pangkal Duri yang terbengkalai sejak tahun 2023 itu.
“Setiap indikasi adanya penyimpangan penggunaan anggaran desa harus segera diinvestigasi terhadap anggaran pembangunan proyek tersebut, dengan mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas dan tata kelola keuangan,” tandas Sahroni mengakhiri keterangannya.
Untuk diketahui, pembangunan gedung TK Aisyah di Jalan Pemdes, Rt. 01, Dusun Duri 1, Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi terbengkalai.
Proyek gedung TK yang dianggarkan dari dana desa tahun 2023 itu mangkrak selama 2 tahun. Proyek ini dikerjakan oleh TPK Desa Pangkal Duri dengan anggaran sebesar Rp. 203.474.250.
Pengamatan dilokasi, pembagunan TK Aisyah tampak tidak siap. Terlihat hanya berdiri bangunan tanpa atap, mirisnya area disekitar bangunan gedung TK juga tampak semak. Selain itu, dinding bangunan juga sudah dihiasi rumput liar.