Britajambi.id – Pembangunan gedung TK Aisyah di desa Pangkal Duri, kecamatan Mendahara terus disorot. Gedung yang dibangun menggunakan dana desa tahun 2023 itu terbengkalai hingga ditumbuhi rumput liar, Senin (21/04/2025).
Proyek yang sudah 2 tahun mangkrak itu dikerjakan oleh TPK Desa Pangkal Duri dengan anggaran sebesar Rp. 203.474.250.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Pangkal Duri, Abdul Wahab terkesan menghindar dari pertanyaan awak media dengan dalih lagi dijalan.
“Ma,af pak sy lagi di jln pak,, lagi di motor,” tulis kades Pangkal Duri, Abdul Wahab saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp.
Sahroni, praktisi hukum yang dikenal cerdas dan tegas itu juga menyoroti mangkraknya proyek Pembangunan Gedung TK Aisyah. Ia menyebut, proyek mangkrak merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
“Proyek mangkrak sebagai masalah serius yang harus ditindaklanjuti, dan dapat menandakan adanya korupsi. Proyek mangkrak juga dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga publik atau lembaga desa,” kata Sahroni kepada wartawan.
Sahroni menerangkan, penegak hukum dapat membuka peluang penyelidikan terhadap kasus mangkraknya proyek TK Aisyah Desa Pangkal Duri yang bersumber dari Dana Desa tersebut.
“Proyek mangkrak dapat berdampak pada kesejahteraan rakyat, karena kemanfaatan hukum tidak direalisasikan secara profesional,” ungkap pengacara yang dikenal cerdas, tegas dan pro wong cilik ini.
Sahroni mendorong aparat penegak hukum untuk mendalami proyek pembangunan gedung TK di Desa Pangkal Duri yang terbengkalai sejak tahun 2023 itu.
“Setiap indikasi adanya penyimpangan penggunaan anggaran desa harus segera diinvestigasi terhadap anggaran pembangunan proyek tersebut, dengan mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas dan tata kelola keuangan,” tandas Sahroni mengakhiri keterangannya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari Kepala Desa Pangkal Duri, Abdul Wahab terkait pembangunan gedung TK Aisyah yang mangkrak.